Friday, January 12, 2018

Mata Najwa Menyingkap Tabir Rahasia

Mata Najwa tayang di Trans7
Najwa Shihab kembali melanjutkan Program Mata Najwa di Trans7.
Dengan gaya khas, NajwaShihab melipatkan kaki kanannya di atas kaki kiri, badan agak dicondongkan ke depan mendekat ke nara sumber spesialnya hari itu, penyidik KPK Novel Baswedan. Matanya yang bulat menatap lurus dengan konsentrasi penuh ke Novel Baswedan yang mengalami kebutaan di mata kirinya akibat disiram air keras oleh orang tidak dikenal.

Tidak seperti episode Mata Najwa lainnya yang  tampil di studio atau di lokasi tertentu dengan ratusan penonton, wawancara ekslusif Mata Najwa dengan Novel Baswedan ini berlangsung di ruangan sempit. Hanya tampak Najwa dan Novel Baswedan, berdua saja mengungkap kasus yang diduga melibatkan aparat Polri.

“Bang Novel, ini sudah 106 hari sejak penyerangan (air keras ) itu terjadi, Anda penyidik senior, kalau Anda di posisi yang menyelidiki kasus ini, apakah pelakukan sudah tertangkap atau belum?” seperti biasa Najwa mencecar nara sumbernya menggali fakta secara mendalam.

“Tiga bulan itu waktu yang sangat lama, kasus teroris yang rumit saja bisa dikerjakan dalam waktu dua sampai tiga bulan (oleh penyidik Polri). Ini bukan masalah kemampuan, tapi kemauan dan keberanian,” ujar Novel yang saat diwawancara menggunakan jaket hitam dipadu celana kain coklat muda.

Najwa seakan mendapat kata  kunci dari jawaban sang nara sumber, yang dijadikan pertanyaan lanjutan. “Ini soal kemauan dan keberanian, dua hal ini apakah dimiliki oleh penyidik Polri yang menangani kasus Anda ini?” ujar Najwa sambil menopangkan tangannya di dagu menunggu jawaban Nowel. Begitulah Najwa Shihab penuh keberanian menyingkap tabir rahasia para nara sumbernya, tanpa tendeng aling-aling.

Mundur dari Metro TV

Wawancara ekslusif pada 26 Juli 2017 ini menjadi  tayangan terakhir Mata Najwa di Metro TV. Ketika itu, bincang-bincang Najwa berupaya menggali fakta dibalik upaya oknum-oknum menyingkirkan penyidik KPK Novel Baswedan yang tengah menangani kasus korupsi kelas kakap. Pada bulan Agustus 2017, melalui episode Catatan Tanpa Titik, Najwa secara resmi menyatakan pengunduran dirinya dari Metro TV.

Setelah 7 tahun Mata Najwa mengudara dengan total tayangan 511 episode, alasan Najwa mundur dari Metro TV sangat klasik, yakni kontrak kerjasama Mata Najwa dengan Metro TV sudah berakhir. Najwa Shihab mundur dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan Redaksi Metro TV. Hingga kini, tidak ada yang tahu pasti apa penyebab Najwa Shihab mengundurkan diri.

Pada awal 2018, dengan blak-blakan Najwa mengungkapkan bahwa Mata Najwa akan tayang di Trans7, setiap Rabu pukul 20.00. “Ketika tiba waktunya bergerak datang, insyaallah Mata Najwa akan kembali hadir. Alhamdulillah, waktu untuk hadir kembali ke medium dan partner yang tepat,” ujar Najwa.

Penayangan kembali Mata Najwa disambut antusias para penggemarnya yang sudah merindukan kepiawaiannya dalam menggali fakta dan mengungkap rahasia dari para nara sumber. Najwa Shihab memiliki kemampuan mencecar pertanyaan yang tepat dan tajam, tanpa menimbulkan kemarahan dari nara sumber. Hal ini karena sudah terbangun trust  atas sosok Najwa sebagai host yang objektif, tajam, dan terpercaya.

Keluarga Najwa

Najwa Shihab yang akrab dipanggil Nana lahir di Makassar pada 16 september 1977. Merintis karir sebagai jurnalis Metro TV sejak Agustus 2000, pernah  menjadi anchor berita prime time Metro Hari Ini, Suara Anda, dan Program Bincang-Bincang Mata Najwa.

Najwa merupakan putri kedua Quraish Shihab, Menteri Agama pada Kabianet Pembangunan VII. Najwa menikah dengan Ibrahim Assegaf dan memilki satu anak laki-laki yang akrab dipanggil Izzat. Najwa menyelesaikan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) pada 2000. Semasa SMA, dia terpilih mengikuti program AFS, bina antarbudaya dengan belajar selama satu tahun di Amerika Serikat.

Najwa sempat merintis karir di RCTI, dan akhirnya menjadi reporter Metro TV pada Agustus 2000. Dia memilih bergabung dengan Metro TV karena stasiun televisi swasta ini dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik.

Prestasi Jurnalistik

Najwa Shihab mencetak banyak prestasi sepanjang perjalanan karirnya sebagai jurnalis, pada 2005 dia mendapat penghargaan dari PWI Pusat atas laporan-laporan beritanya dari Aceh ketika bencana tsunami melanda kawasan tersebut Desember 2004.

Pada 2006, ia terpilih sebagai jurnalis terbaik Metro TV dan masuk nominasi pembaca berita terbaik Panasonic Awards. Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.

Pengakuan profesionalisme Najwa juga datang dari mancanegara, pada 2007 Najwa kembali masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards, dan masuk nominasi (5 besar) ajang bergengsi di tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current Affairs/Talkshow Presenter.

Najwa terus-menerus memperkuat dan memperkaya wawasan keilmuannya. Pada awal 2008, ia terbang ke Australia sebagai peraih Full Scholarship for Australian Leadership Awards dan mendalami bidang hukum media. Di tahun 2010, kembali Najwa Shihab masuk sebagai nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards.

Pada 2016, Najwa Shihab ditunjuk sebagai Duta Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional. Dia mulai gencar mengampanyekan kecintaan pada buku, literasi, dan memiliki kepedulian pada tingkat membaca buku di kalangan anak muda. Amanah ini diberikan kepadanya hingga 2020 mendatang.

(Sumber : wikipedia, metrotvnews, youtube, tribunnews)



Blog ini tempat berbagi informasi dan inspirasi dari penulis

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon