Najwa Shihab kembali melanjutkan Program Mata Najwa di Trans7. |
Dengan gaya khas, NajwaShihab melipatkan kaki kanannya di atas kaki kiri, badan agak dicondongkan ke
depan mendekat ke nara sumber spesialnya hari itu, penyidik KPK Novel Baswedan.
Matanya yang bulat menatap lurus dengan konsentrasi penuh ke Novel Baswedan
yang mengalami kebutaan di mata kirinya akibat disiram air keras oleh orang
tidak dikenal.
Tidak seperti episode Mata Najwa lainnya yang tampil di studio atau di lokasi tertentu dengan
ratusan penonton, wawancara ekslusif Mata Najwa dengan Novel Baswedan ini
berlangsung di ruangan sempit. Hanya tampak Najwa dan Novel Baswedan, berdua
saja mengungkap kasus yang diduga melibatkan aparat Polri.
“Bang Novel, ini sudah
106 hari sejak penyerangan (air keras ) itu terjadi, Anda penyidik senior,
kalau Anda di posisi yang menyelidiki kasus ini, apakah pelakukan sudah
tertangkap atau belum?” seperti biasa Najwa mencecar nara sumbernya menggali
fakta secara mendalam.
“Tiga bulan itu waktu
yang sangat lama, kasus teroris yang rumit saja bisa dikerjakan dalam waktu dua
sampai tiga bulan (oleh penyidik Polri). Ini bukan masalah kemampuan, tapi
kemauan dan keberanian,” ujar Novel yang saat diwawancara menggunakan jaket
hitam dipadu celana kain coklat muda.
Najwa seakan mendapat
kata kunci dari jawaban sang nara
sumber, yang dijadikan pertanyaan lanjutan. “Ini soal kemauan dan keberanian,
dua hal ini apakah dimiliki oleh penyidik Polri yang menangani kasus Anda ini?”
ujar Najwa sambil menopangkan tangannya di dagu menunggu jawaban Nowel. Begitulah Najwa Shihab penuh keberanian menyingkap tabir rahasia para nara sumbernya, tanpa tendeng aling-aling.
Mundur dari Metro TV
Wawancara ekslusif pada
26 Juli 2017 ini menjadi tayangan terakhir
Mata Najwa di Metro TV. Ketika itu, bincang-bincang Najwa berupaya menggali
fakta dibalik upaya oknum-oknum menyingkirkan penyidik KPK Novel Baswedan yang
tengah menangani kasus korupsi kelas kakap. Pada bulan Agustus
2017, melalui episode Catatan Tanpa Titik, Najwa secara resmi
menyatakan pengunduran dirinya dari Metro TV.
Setelah 7 tahun Mata Najwa mengudara dengan total tayangan 511 episode, alasan Najwa mundur dari Metro
TV sangat klasik, yakni kontrak kerjasama Mata Najwa dengan Metro TV sudah
berakhir. Najwa Shihab mundur dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan
Redaksi Metro TV. Hingga kini, tidak ada yang tahu pasti apa penyebab Najwa
Shihab mengundurkan diri.
Pada awal 2018, dengan
blak-blakan Najwa mengungkapkan bahwa Mata Najwa akan tayang di Trans7, setiap
Rabu pukul 20.00. “Ketika tiba waktunya bergerak datang, insyaallah Mata Najwa
akan kembali hadir. Alhamdulillah, waktu untuk hadir kembali ke medium dan
partner yang tepat,” ujar Najwa.
Penayangan kembali Mata
Najwa disambut antusias para penggemarnya yang sudah merindukan kepiawaiannya
dalam menggali fakta dan mengungkap rahasia dari para nara sumber. Najwa Shihab
memiliki kemampuan mencecar pertanyaan yang tepat dan tajam, tanpa menimbulkan
kemarahan dari nara sumber. Hal ini karena sudah terbangun trust atas sosok Najwa
sebagai host yang objektif, tajam, dan terpercaya.
Keluarga Najwa
Najwa Shihab yang akrab dipanggil Nana lahir di Makassar pada 16 september 1977. Merintis karir sebagai
jurnalis Metro TV sejak Agustus 2000, pernah
menjadi anchor berita prime time Metro Hari Ini, Suara Anda, dan Program
Bincang-Bincang Mata Najwa.
Najwa merupakan putri kedua Quraish Shihab, Menteri Agama pada Kabianet
Pembangunan VII. Najwa menikah dengan Ibrahim Assegaf dan memilki satu anak
laki-laki yang akrab dipanggil Izzat. Najwa menyelesaikan S-1 di Fakultas Hukum
Universitas Indonesia (UI) pada 2000. Semasa SMA, dia terpilih mengikuti program
AFS, bina antarbudaya dengan belajar selama satu tahun di Amerika Serikat.
Najwa sempat merintis karir di RCTI, dan akhirnya menjadi reporter Metro
TV pada Agustus 2000. Dia memilih bergabung dengan Metro TV karena stasiun
televisi swasta ini dinilai lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia
jurnalistik.
Prestasi Jurnalistik
Najwa Shihab mencetak
banyak prestasi sepanjang perjalanan karirnya sebagai jurnalis, pada 2005 dia
mendapat penghargaan dari PWI Pusat atas laporan-laporan beritanya dari Aceh
ketika bencana tsunami melanda kawasan tersebut Desember 2004.
Pada 2006, ia terpilih
sebagai jurnalis terbaik Metro TV dan masuk nominasi pembaca berita terbaik
Panasonic Awards. Pada tahun yang sama, bersama sejumlah
wartawan berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Senior
Journalist Seminar yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan
menjadi pembicara pada Konvensi Asian
American Journalist Association.
Pengakuan profesionalisme Najwa juga datang
dari mancanegara, pada 2007 Najwa kembali masuk nominasi Pembaca Berita
Terbaik Panasonic Awards, dan masuk nominasi (5 besar) ajang bergengsi di
tingkat Asia, yaitu Asian Television Awards untuk kategori Best Current
Affairs/Talkshow Presenter.
Najwa terus-menerus memperkuat dan
memperkaya wawasan keilmuannya. Pada awal 2008, ia terbang ke Australia sebagai
peraih Full Scholarship for Australian
Leadership Awards dan
mendalami bidang hukum media. Di tahun 2010, kembali Najwa Shihab masuk sebagai
nominasi Presenter Berita Terbaik Panasonic Awards.
Pada 2016, Najwa Shihab ditunjuk sebagai
Duta Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional. Dia mulai gencar mengampanyekan
kecintaan pada buku, literasi, dan memiliki kepedulian pada tingkat membaca
buku di kalangan anak muda. Amanah ini diberikan kepadanya hingga 2020
mendatang.
(Sumber : wikipedia, metrotvnews, youtube,
tribunnews)